Apakah anda pernah pijat? Sebagian orang akan menjawab pernah bahkan sering. Bukan hanya bisa memulihkan anggota tubuh yang terkilir, pijat juga menghilangkan pegal-pegal yang mendera tubuh. Walhasil, sehabis pijat tubuh yang kelelahan terasa lebih segar. Tak heran, banyak orang menjadikan pijat salah satu rutinitas setiap akhir pekan atau setiap bulan.
Bahkan, buat masyarakat di kota besar seperti Jakarta, banyak yang melakukan pijat sebagai terapi menangkal stres dan kejenuhan. Maklum, tekanan hidup dan pekerjaan di kota besar terbilang tinggi. Makanya, usaha massage therapy terus berkembang di kota-kota besar macam Jakarta.
Jika dilakukan dengan besar, massage therapy memang bisa mendatangkan banyak manfaat. Pemijatan akan meregangkan dan merelaksasi otot sehingga pergerakan persendian kita akan lebih luwes. Dengan begitu, tingkat pergerakan tubuh seseorang juga lebih meningkat.
Pijat memiliki banyak kegunaan lain. Pijat bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah dan kelenjar getah bening. Tekanan pada pijatan juga bisa menstimulasi kelenjar kulit untuk menjaga kulit tetap dingin dan lembab.
Lakukan screening sebelum pemijatan
"Terapi pijat bisa juga membantu tubuh melepaskan beberapa unsur kimia tertentu sehingga tubuh menjadi rileks karena telah membuang racun yang terbentuk pada otot ketika otot sedang bekerja," jelas Soehardi, Direktur Fisioterapi, Klinik Sasana Husada.
Terapi pijat dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Pasalnya, ketika tubuh stres, kemampuan sistem imun tubuh menurun. Saat itulah, kuman dan virus dengan mudah masuk ke tubuh kita. Tak sedikit pula pasien pijat merasa lebih baik secara psikologis dengan sentuhan dan kontak dengan pemijat atau terapis.
Tirza Z. Tamin, Kepala Divisi Rehabilitasi Cedera Olah Raga Departemen Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumi (RSCM), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menambahkan, terapi pijat sejatinya terbagi menjadi dua bagian.
Pertama, wellness massage. Pijat jenis ini biasanya dilakukan saat tubuh tidak sakit. "Tapi, tubuh butuh relaksasi untuk menghilangkan penat setelah bepergian jauh," ajar Tirza.
Aroma terapi dan alunan musik syahdu dan tenang biasanya menyertai wellness massage. Tujuannya, menciptakan suasana rileks. Tapi, Tirza bilang, pemberian aroma terapi ini harus sesuai kondisi pasien. Misalnya, bagi pasien yang mengidap penyakit asma, harus menggunakan aroma terapi khusus untuk memperlancar pernafasan.
Kedua, medical massage. Pemijatan jenis ini biasanya dilakukan untuk penyembuhan. Misalnya, otot tenang lantaran posisi tidur yang salah. Atau, bisa juga karena adanya tumor yang menyempitkan kelenjar limfa di ketiak yang mengakibatkan pembengkakan lengan.
"Untuk ini memang perlu dilakukan medical massage untuk sesuatu patologis yang memang terjadi," ujar Tirza.
Medical massage biasanya menggunakan minyak tertentu. Yang perlu diingat, pemijatan tak boleh dilakukan jika pasien mengalami kondisi khusus. Contoh, pada pasien yang punya luka terbuka, pemijatan justru akan memperparah luka nya. Demikian pula, bila pasien tumor akut.
"Tidak boleh diberikan pemijatan karena bisa menyebabkan tumor pecah dan menjalar ke bagian tubuh lain," kata Tirza.
Karena itu, sebelum melakukan terapi pijat, pasien sebaiknya melakukan screening atau pemeriksaan awal untuk mengidentifikasi kondisinya. Selain untuk menentukan terapi pbat yang tepat, ini juga menghindarkan pasien dari kondisi yang lebih buruk.
Tirza juga mengingatkan pasien tetap berhati-hati memilih tempat pijat. "Harus betul-betul bisa dipertanggungiawabkan." seru Tirza. (Tunggul Joko Pamungkas)
0 komentar:
Post a Comment
Eiits.. Mau kemana abis baca, JANGAN LUPA dikomentarin ya...thx