Jika Kualitas Hidup Terjaga, Rematik Sirna

Penyakit rematik tak bisa diremehkan. Karena tak bisa disembuhkan, satu-satunya cara adalah menjaga kualitas hidup.

Demikian diungkap Dewan Pakar Perkumpulan Masyarakat Peduli Reumatik Indonesia (Permari) Dr. Bambang Setyohadi saat konferensi pers Gebyar Perdana Perwari di Jakarta, Kamis (23/4). "Penyakit reumatik tidak bisa disembukan tetapi kualitas hidup harus tetap terjaga," ungkap Bambang.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa penyakit reumatik adalah semua penyakit yang menyebabkan nyeri otot, nyeri tulang atau nyeri persendian. Kasus reumatik yang kerap dijumpai adalah nyeri-nyeri kaki, tangan, pinggang dan sendi karena aktifitas pekerjaan.

"Jumlahnya mencapai 40 persen dari semua jenis rumatik. Ini tidak perlu obat tapi perlu mengubah posisi tubuh kita di saat bekerja," kata Bambang yang juga rematolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Divisi Reumatologi Departemen Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2007 mencatat setidaknya 864 kasus rematik dan 53,3 persen adalah kasus rematik sendi lutut. Hal ini menunjukkan rematik tidak bisa dianggap remeh. Sayang, banyak masyarakat masih menyepelekannya.

Padahal kalau nyeri seperti itu didiamkan bisa mengakibatkan kelumpuhan. Fenomena seperti inilah yang menggugah Endang B. Purnomo untuk bergiat di dalam Permari sejak setahun terakhir.

"Ada 2 alasan mengapa Permari dibentuk," kata Endang, sang Ketua Permari. Pertama untuk menginformasikan kepada masyarakat apa itu reumatik, bahaya, dan pencegahannya. Kedua, ingin memandirikan mereka yang menderita reumatik.

"Kebanyakan yang kena reumatik adalah perempuan dan berusia di atas 50 tahun. Dengan diperkenalkan bagaimana cara menangani reumatik mereka tidak merepotkan anak-anak mereka," terang Endang.

Salah satu cara penanganan yang Permari akan sosialisasikan adalah senam reumatik. Yang merancang senam ini adalah Dr. Siti Annisa Nuhonni dan Dr. Angela. "Inti dari senam ini adalah membuat lentur sendi-sendi terkait (yang nyeri dan kaku)," kata Nuhonni, Dewan Pakar Permari.

Senam reumatik akan menandakan dibukanya Gebyar Perdana Permari di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (3/5). Rencananya akan dihadiri sejumlah tokoh seperti Aburizal Bakrie dan Ibu Fauzi Bowo.

(sumber:kompas)